Universitas Zaitunah merupakan perguruan tinggi tertua di dunia yang terletak di kota Tunis, Tunisia. Universitas ini dibangun pada tahun 737 M/120 H. Universitas ini pada awalnya hanyalah sebuah kelompok belajar di Masjid Jami Zaitunah yang dibangun atas perintah Ubaidillah ibn Habbab, salah seorang Gubernur Tunisia pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Walaupun namanya tak sementereng Universitas ternama di dunia saat ini seperti Oxford, Harvard, Columbia, dll. Tetapi, Universitas inilah yang pertama kali menghasilkan manusia-manusia unggul yang dikemudian hari dikenal sebagai para ulama dan bapak-bapak ilmu pengetahuan. Sebut saja Ibnu Khaldun, Muhammad Al-Thahir Ibn ‘Ashur, Abdul Qasim Asy Sya’bi, dan masih banyak lagi.
Sebagai salah satu pusat ilmu pengetahun yang menjadi penopang peradaban Islam, maka wajar saja Zaitunah menjadi sasaran penjarahan bagi musuh-musuh Islam. Hal ini terbukti dari penjarahan oleh bangsa Spanyol pada tahun 1534-1574 M. Mereka merampas kitab-kitab dan manuskrip penting yang ada didalamnya.
Setelah Kekhalifahan Utsmaniyah berhasil mengusir Spanyol dari Tunisia, Zaitunah menjadi salah satu kiblat utama pendidikan Islam selain Universitas Al Qawariyyun di Maroko dan Universitas Al Azhar di Mesir. Para penuntut ilmu dari seluruh dunia berkumpul di Zaitunah kala itu, tak terkecuali dari Nusantara.
Pada masa penjajahan Prancis, Zaitunah memiliki andil besar dalam lingkup perjuangan kemerdekaan, dari Masjid Jami Zaitunah lah pergerakan nasionalis Islam terbentuk untuk pertama kalinya. Pergerakan ini meluas dengan cepatnya bak api yang membakar ladang. Puncaknya adalah kemerdekaan Tunisia tahun 1956.
Sayangnya, banyak para pemuda pemudi Islam saat ini banyak yang tak lagi mengenal Universitas Zaitunah, padahal Universitas Zaitunah lah yang menjadi inspirasi dan cikal bakal dibangunnya universitas-universitas yang ada diseluruh dunia.
Referensi:
- www.wikipedia.com
- www.alif.id
- Micaud, Charles A. “Bilingualism in North Africa: Cultural and Sociopolitical Implications.” The Western Political Quarterly. March 1974. Volume 27, Issue 1. p. 92-103.